Rico Sia: Diskon Tiket Pesawat Harus Berlaku Sepanjang Tahun, Bukan Hanya Saat Nataru

09-12-2024 / KOMISI VII
Anggota Komisi VII DPR RI, Rico Sia disela-sela Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI ke Denpasar, Bali, Sabtu (7/12/2024). Foto : Uf/Andri

PARLEMENTARIA, Denpasar - Pemerintah resmi menurunkan harga tiket pesawat selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025, yakni mulai 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025. Presiden Prabowo Subianto menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat menjelang musim liburan. 


Kebijakan ini mendapat apresiasi dari anggota Komisi VII DPR RI, Rico Sia. Namun, ia menilai bahwa insentif tersebut sebaiknya tidak hanya berlaku selama musim Nataru, melainkan diperluas ke waktu-waktu lain sepanjang tahun. Menurut Rico, perluasan diskon ini dapat membantu pemerataan pariwisata, khususnya untuk destinasi di Indonesia Timur seperti di daerah pemilihannya Papua Barat Daya yang memiliki tempat wisata menarik yaitu Raja Ampat.


“Diskon harga tiket jangan hanya berlaku di masa Nataru. Kalau hanya di waktu libur nasional, UMKM dan masyarakat lokal di Raja Ampat akan terus rugi,” ujar Rico kepada Parlementaria disela-sela Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI ke Denpasar, Bali, Sabtu (7/12/2024). Ia menekankan bahwa aksesibilitas yang lebih terjangkau akan menarik lebih banyak wisatawan ke destinasi-destinasi terpencil, sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat lokal dan membuka peluang bagi UMKM untuk berkembang.


Politisi Fraksi Partai NasDem tersebut juga mengusulkan agar pemerintah menjadikan Indonesia Timur sebagai prioritas dalam rencana pengembangan pariwisata nasional. Menurutnya, dukungan terhadap infrastruktur, promosi, dan konektivitas di wilayah ini merupakan langkah penting untuk mengoptimalkan potensi wisata yang selama ini kurang mendapat perhatian. “Raja Ampat adalah salah satu destinasi wisata internasional, tapi akses yang mahal membuatnya kurang diminati wisatawan,” katanya.


Penurunan harga tiket pesawat, menurut Rico, harus menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mengatasi ketimpangan pariwisata di Indonesia. “Pemerintah harus mempertimbangkan insentif harga tiket yang berlaku sepanjang tahun untuk wilayah Indonesia Timur. Ini bukan hanya soal pemerataan pariwisata, tetapi juga soal keadilan bagi masyarakat lokal yang mengandalkan sektor ini untuk kehidupan mereka,” pungkasnya. (uf/aha)

BERITA TERKAIT
Program MBG Diluncurkan: Semua Diundang Berpartisipasi
06-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Gizi Nasional dijadwalkan akan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 6 Januari 2025....
Komisi VII: Kebijakan Penghapusan Utang 67 Ribu UMKM di Bank BUMN Perlu Hati-Hati
04-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti rencana pemerintah yang akan menghapus utang 67 ribu...
Pemerintah Diminta Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif Indonesia
03-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini dituntut untuk menata dan...
Dina Lorenza Dukung Kenaikan PPN: Harus Tetap Lindungi Masyarakat Menengah ke Bawah
24-12-2024 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza mendukung rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen...